sopan santun

Sopan santun sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena kita menjadi manusia yang mempunyai budi pekerti yang baik, berbudaya dan bisa saling menghargai satu dengan yang lainnya.

Dari kecil kita sudah diajarkan sopan santun oleh orang tua kita agar kita bisa menghargai orang lain, terutama orang yang lebih tua. Sebagai contoh, kita diajarkan untuk selalu mengatakan terima kasih ketika kita diberikan sesuatu oleh seseorang. Kita diajarkan juga untuk tidak berbicara kasar.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan.
Oleh sebab itu, kita harus selalu mencerminkan sopan santun dalam setiap kehidupan kita kepada siapunpun, kapanpun dan dimanapun kita berada.

kleptomania?!

Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, “mencuri”, μανία, “mania”) adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri, tidak dapat menahan keinginan untuk mengumpulkan atau menimbun barang. Orang dengan kelainan ini terdorong untuk mencuri barang-barang, umumnya benda-benda yang sedikit atau tidak ada nilai yang signifikan, seperti pena, klip kertas, pita, kerucut lalu lintas, tanda-tanda, maskara dan mainan kecil. Beberapa kleptomaniacs bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan pencurian.
Kleptomania pertama kali diakui secara resmi di Amerika Serikat sebagai gangguan mental pada tahun 1960 dalam kasus negara bagian California oleh Douglas Jones. Kleptomania dibedakan dari mengutil atau pencurian biasa, sebagai pengutil dan pencuri biasanya mencuri nilai moneter, atau keuntungan yang terkait dan biasanya ditampilkan niat atau direncanakan terlebih dahulu, sementara Kleptomaniacs tidak perlu memikirkan nilai dari barang-barang mereka bahkan mencuri atau pencurian sampai mereka terpaksa . Dari semua melaporkan mengutil, kurang dari 5% yang benar-benar dilakukan oleh kelainan kleptomaniacs.
Kleptomania penyebab tidak diketahui, walaupun mungkin mempunyai komponen genetik dan dapat ditularkan di antara kerabat tingkat pertama. Ada juga tampaknya menjadi kecenderungan yang kuat untuk kleptomani untuk hidup berdampingan dengan obsesif-compulsive disorder, bulimia nervosa, dan depresi klinis.
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan kleptomania adalah cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi psikodinamika, self-group therapy dan rational emotive therapy. Pada CBT individu diharapkan dapat mengindentifikasi perilaku yang salah, pikiran negatif dan mengubah pikiran dan perilaku tersebut secara lebih sehat.
Pada cognitive-behavioral therapy dan rational emotive therapy diberikan beberapa perlakuan seperti covert sensitization, dimana individu direkam secara diam-diam ketika melakukan pengutilan, hasil rekaman tersebut akan diperlihatkan kepada individu dengan pengarahan konsekuensi sosial terhadap perilakunya itu. Aversion therapy merupakan sesi dimana individu berusaha mengatur pernafasan secara tepat, menahan nafas untuk beberapa saat ketika rasa tidaknyaman muncul yang diakibatkan oleh dorongan-dorongan tersebut kemabli muncul

sumber:
http://www.minddisorders.com/Kau-Nu/Kleptomania.html
http://www.pikirdong.org/psikologi/psi26klep.php
http://en.wikipedia.org/wiki/Kleptomania