STRESS DAN LINGKUNGAN

PENGERTIAN STRESS
Stress adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting (Wikipedia,2011)
Menurut Hans Selye (dalam Prabowo, 1998) stress adalah respon yang tidak spesifikdari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Menurut Korchin keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang.
Karena banyaknya definisi mengenai stres, maka Sarafino (1994) mencoba mengonseptualisasikan kedalam tiga pendekatan, yaitu :
1. Stimulus
Keadaan atau situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ini mengkategorikan stressor menjadi tiga :
a. Peristiwa katastropik, misalnya angin tornado atau gempa bumi
b. Peristiwa hidup yang penting, misalnya kehilangan pekerjaan
c. Keadaan kronis, misalnya hidup dalam kondisi sesak dan bising
2. Respon
Respon adalah reaksi seseorang terhadap stressor. Untuk itu dapat diketahui dari dua komponen yang saling berhubungan, yaitu
a. komponen psikologis (perilaku, pola pikir dan emosi) dan komponen fisiologis (detak jantung, keringat dan sakit perut).
b. Kedua respon tersebut disebut dengan strain atau ketegangan.
3. Proses
Stress sebsagai suatu proses terdiri dari stressor dan strain dan satu dimensi penting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan.
KAITAN STRESS DENGAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dalam mengulas dampak lingkungan binaan terutama bangunan terhadap stres psikologis, Zimring mengajukan dua pengandaian. Yang pertama, stres dihasilkan oleh proses dinamik ketika orang berusaha memperoleh kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan dengan apa yang disajikan oleh lingkungan. Proses ini dinamik karena kebutuhan-kebutuhan individual sangat bervariasi sepanjang waktu dan berbagai macam untuk masing-masing individu. Cara penyesuaian atau pengatasan masing-masing individu terhadap lingkungannya juga berbagai macam.
Pengandaian kedua adalah bahwa variabel transmisi harus diperhitungkan bila mengkaji stres psikologis yang disebabkan oleh lingkungan binaan. Misalnya perkantoran, status, anggapan tentang kontrol, pengaturan ruang, dan kualitas lain dapat menjadi variabel transmisi yang berpengaruh pada pandangan individu terhadap situasi yang dapat dipakai untuk menentukan apakah situasi tersebut menimbulkan stres atau tidak.
Menurut Iskandar, proses terjadinya stressjuga melibatkan kemampuan kognitif.Stress yang diakibatkan oleh kepadatan dalam ruang dengan penilaian kognitif akan mengakibatkan dentut jantung bertambah tinggi dan tekanan darah menaik, sebagai reaksi stimulus yang tidak diinginkan. Dengan kondisi tersebut. Maka seseorang yang berusaha mengatasi situasi stress akan memasuki tahap keleahan karena energinya telah banyak digunakan untuk mengatasi situasi stress
APAKAH STRESS DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU INDIVIDU DI DALAM LINGKUNGAN?
Jawabannya adalah stress dapat mempengaruhi perilaku individu dalam lingkungan. Fontana menyebutkan bahwa stress lingkungan berasal dari sumber yang berbeda-beda seperti tetangga rebut, jalan menuju bangunan tempat kerja yang mengancam nilai atau kenikmatan, dan kecemasan financial atas ketidakmampuan membayar pengeluaran-pengeluaran rumah tangga.
Sebagai contoh jika kita sudah stress macetan-macetan dijalan, maka kredibilitas kita dalam bekerja menurun. Hubungan pertemanan di tempat kerja pun menjadi sedikit terhambat. Bisa jadi ketika kita stress teman kita yang menjadi tepat caci maki kita.
Sumber:
Wikipedia.com
Prabowo, H. 1998. arsitektur, psikologi dan masyarakat. Jakarta: Gunadarma.